Desa Rawapanjang adalah salah satu desa penyanggah Jakarta. Masyarakatnya terdiri dari beragam suku, budaya maupun mata pencaharian. Sebagai wilayah penyangga kota Jakarta, kehidupan masyarakatnya agak bertolak belakang karena kebutuhan ekonomi pada setiap kepala keluarga akan senilai dengan keluarga di Jakarta, tetapi penghasilan secara ekonomi dari pekerjaan yang ada mungkin masih dalam skala desa. Era digital telah membuka peluang lebih banyak untuk menumbuhkan dan memuat ide pada tumbuhnya ekonomi kreatif.

Adanya peluang yang ada, memberikan inspirasi kepada Universitas Pembangunana Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) untuk mengadakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Hadir dosen Fakultas Ilmu Komputer (FIK) terdiri dari M. Bayu Wibisono sebagai ketua dan tim yang terdiri dari Ruth M Bunga Wadhu, Tjahyanto dan Tri Rahayu serta mahasiswa ke desa Rawapanjang untuk menindaklanjuti PKM tahun 2024 ini sebagai suatu program berkelanjutan dengan harapan desa Rawapanjang dapat menjadi role model desa yang akan menjadi contoh perubahan dari desa biasa menjadi desa cerdas dalam konsep desa digital.

PKM saat ini merupakan PKM seri desain dan pemasaran dengan teknologi digital, dengan tema”Merubah Barang Konsumtif menjadi bernilai Ekonomi”.  Berharap dengan PKM ini masyarakat desa Rawapanjang dapat merubah barang konsumtif menjadi bernilai bisnis yaitu setiap orang akan mempunyai kesempatan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya dengan barang konsumtif sehari-hari. Barang konsumtif bisa berupa makanan tempe, sambal, snack murah, dll. Pelatihan ini berupa pelatihan tentang berbagai pengenalan produk dan kemasan produk serta  cara bagaimana mempercantik kemasan dengan desain label sehingga barang konsumtif dalam kemasan tersebut bisa bernilai bisnis dan layak jual dengan harga lebih.

Pelatihan ini diikuti oleh masyarakat yang sudah memiliki produk yaitu UMKM maupun yang ingin menjual produk baru, mempunyai peluang untuk dapat menjual dalam bentuk kemasan yang terlihat lebih modern dan menarik. Barang yang selama ini hanya sebagai barang konsumsi dapat dirubah menjadi barang bernilai bisnis dan dijual dengan harga yang meningkat dan bersaing. Lapangan kerja baru diharapkan dapat diciptakan, termasuk pedagang baru maupun desainer kemasan yang membantu masyarakat penghasil produk agar terus berinovasi dalam penjualan dan mengurangi masyarakat belum bekerja. Akhir dari kegiatan berupa meningkatnya pengetahuan dan wawasan masyarakat dalam bidang ekonomi kreatif dengan teknologi digital dan masyarakat dapat lebih mandiri dan sejahtera melalui desain label kemasan yang lebih menarik.

(penulis : M. Bayu Wibisono)

Share