FIK UPNVJ – Dalam rangka melanjutkan komitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman, inklusif, dan sadar akan pentingnya kesehatan mental, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UPN “Veteran” Jakarta melalui program kerja LINUKS (Perlindungan untuk Kekerasan Seksual) kembali menyelenggarakan kegiatan edukatif dalam bentuk webinar bertajuk “Survivor Guilt dan Self-Blame: Luka Psikologis yang Tidak Terlihat dari Korban Kekerasan Seksual.”

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu di tanggal 3 Mei tahun 2025 yang dilaksanakan secara daring melalui media Zoom Cloud Meetings dari pukul 13.15 WIB hingga 16.15 WIB. Pada webinar tahun ini, kami mengundang Siti Fatimah, S.I.Kom., M.Si (Lecture Of Communication dan Founder of Love Yourself Indonesia) dan Bang Muhammad Nazmy Sulthoni (Koordinator Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Mahasiswa BEM UPNVJ 2025) sebagai pembicara. Kegiatan ini dihadiri juga oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Supriyanto, ST., M.Sc., IPM selaku Dekan FIK dan Ibu Ati Zaidah, S.Kom.,MM selaku Wakil Dekan Bidang III FIK.

Webinar Linuks terbuka untuk mahasiswa serta masyarakat umum. Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai dampak psikologis yang kerap tersembunyi dari korban kekerasan seksual, seperti perasaan bersalah sebagai penyintas (survivor guilt) dan kecenderungan menyalahkan diri sendiri (self-blame), yang kerap kali tidak dikenali bahkan oleh korban itu sendiri. Melalui forum ini, peserta diajak untuk memahami bahwa luka akibat kekerasan seksual tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga bisa meninggalkan bekas yang mendalam di ranah emosional dan psikologis. Oleh karena itu, penting untuk membangun empati, dukungan, dan lingkungan yang tidak menghakimi bagi para penyintas.

Kami menghadirkan dua pembicara yang kompeten di bidangnya. Dengan narasumber pertama kami yaitu Bu Siti Fatimah, S.I.Kom., M.Si. yang memaparkan materi secara mendalam dan interaktif. Para peserta diberikan ruang untuk bertanya, berbagi pandangan serta pengalaman para peserta, dan bahkan peserta mendapatkan Terapi Hug dimana peserta diminta untuk memeluk diri mereka masing-masing dan berterimakasih kepada diri mereka sendiri atas apa yang telah mereka lalui.

Dilanjut dengan pembicara kedua kami yaitu Bang Muhammad Nazy Sulthoni. Beliau juga memaparkan materi yang tidak kalah menarik sehingga membuat peserta aktif dalam bertanya dan berinteraksi akan hal-hal yang mereka ingin ketahui mengenai tema yang dibawakan pada webinar ini.

Dibuka oleh sambutan dari perwakilan BEM FIK UPNVJ dan dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi, diskusi, hingga pengerjaan postest oleh peserta, webinar ini berhasil menarik perhatian lebih dari 300 peserta yang mengikuti secara daring melalui platform Zoom. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan, sharing pengalaman beberapa peserta, dan diskusi yang muncul selama acara berlangsung.

Kegiatan ini dipandu oleh Project Officer Webinar Linuks 2025 yakni Dahayu Annisa Nathania yang merupakan mahasiswa S1 Sains Data dan merupakan anggota dari BEMF-IK periode 2024/2025. Ia memastikan keseluruhan rangkaian acara berjalan dengan tertib, kondusif, dan penuh makna. Partisipasi aktif dari peserta dan narasumber turut menjadikan acara ini sebagai momentum penting dalam membangun kesadaran kolektif bahwa penyintas kekerasan seksual membutuhkan lebih dari sekadar perlindungan hukum, mereka juga membutuhkan ruang untuk pulih, didengar, dan dipercaya. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta dapat membawa pulang pemahaman baru dan menjadi bagian dari gerakan yang lebih luas dalam menciptakan ruang aman, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat pada umumnya.

Share