
FIK UPNVJ – Bogor, 19 April 2025 – Dalam rangka meningkatkan literasi dan kesiapan generasi muda menghadapi perkembangan teknologi, Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman (HIMASITA) IPB University menyelenggarakan pelatihan softskill bertajuk “AI for Education 2025”. Acara ini dilangsungkan di Gedung Kuliah A dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai jurusan.
Mengangkat tema “AI vs Manusia: Siapa yang Akan Bertahan?”, pelatihan ini menghadirkan Anis Fitri Nur Masruriyah, S.Kom., M.Kom., dosen yang akrab dipanggil Ruri dan memiliki minat penelitian dalam bidang Kecerdasan Buatan dari Fakultas Ilmu Komputer (FIK) UPN “Veteran” Jakarta, sebagai pembicara utama.
Ruri dengan penuh semangat berbagi pengalaman dan pengetahuannya kepada peserta yang mayoritas adalah mahasiswa. Dimulai pemaparan dengan memperkenalkan konsep dasar AI, sejarah perkembangannya, serta bagaimana teknologi ini semakin terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan, hingga keamanan.
Ruri juga membahas berbagai keunggulan dan keterbatasan AI secara lugas dan mudah dipahami. Ia mengingatkan bahwa meskipun AI bisa sangat membantu dalam proses otomatisasi dan analisis data, tetap ada hal-hal yang tak tergantikan oleh mesin, seperti empati, intuisi, dan nilai-nilai etis yang hanya bisa dimiliki oleh manusia.

Suasana selama sesi berlangsung terasa interaktif dan hangat. Ruri mengajak peserta untuk berpikir kritis dan terbuka terhadap perubahan teknologi, namun tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Ia juga mendorong mahasiswa untuk mengasah soft skill seperti komunikasi, kerja sama tim, dan kepemimpinan yang akan menjadi modal penting di era digital.
Dalam sesi diskusi yang menyusul setelah pemaparan, banyak peserta yang antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan. Ruri menanggapi dengan rendah hati, dan sering kali menyisipkan pengalaman pribadi saat meneliti atau mengajar di kelas, yang membuat suasana menjadi lebih dekat dan bersahabat.
Acara ditutup dengan pemberian cinderamata dan dokumentasi bersama seluruh peserta dan panitia. Bagi Ruri, undangan sebagai pembicara ini merupakan kehormatan sekaligus kesempatan untuk terus belajar dan berbagi, terutama mengenai isu-isu penting seperti etika penggunaan AI di kalangan generasi muda.
Dengan kegiatan ini, diharapkan para peserta tidak hanya lebih mengenal kecerdasan buatan dari sisi teknis, tetapi juga menyadari pentingnya keterlibatan manusia yang bijaksana dalam menghadapi kemajuan teknologi yang tak terelakkan.