Pulau Pinang, 31 Mei 2024. Prof. Supriyanto, Dekan FIK UPN “Veteran” Jakarta yang juga alumni Pusat NAv6 USM Malaysia melakukan sharing pengalaman dengan mahasiswa riset yang berasal dari berbagai negara. Kegiatan sharing ini merupakan bagian kegiatan lawatan Tim FIK UPN “Veteran” Jakarta ke beberapa kampus di Malaysia. Prof. Supriyanto tercatat sebagai alumni S2 dan S3 dari Pusat IPv6 Malaysia tersebut. Beliau bahkan pernah menjadi trainer untuk pelatihan Certifite IPv6 Network Engineer dan mengajar di beberapa kampus lain di Malaysia.
Sukses studi di Pusat NAv6 menyebabkan beliau didaulat untuk sharing pengalamannya. Encik Iznan yang menjadi moderator pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa pengalaman yang disampaikan oleh Prof. Supriyanto adalah real dan bukan teori, saya menjadi buktinya selama beliau kuliah di sini, ujarnya. Dr. Lokman salah satu dosen di pusat tersebut, bahkan ingin menyampaikan PPT presentasinya kepada mahasiswanya terutama yang tidak hadir pada kegiatan sharing tersebut.
Lantas apa saja yang disampaikan pada kegiatan sharing tersebut? Berikut ini tips dan trik bagi mahasiswa riset yang secara waktu dibatasi dan tidak ada kelas sebagaimana mahasiswa course work. Pertama, betulkan niat dan buat rencana. Hasil sebuah amalan tergantung pada niat sehingga perlu pasang niat untuk belajar dan terus dijaga niatnya. Nait ini diwujudkan dalam bentuk perumusan rencana, dari awal studi hingga lulus, dan didefinisikan step by step studinya, yang kemudian dikonsultasikan dengan supervisor. Kedua, menulis. Riset adalah menulis, yaitu menulis proposal, menulis publikasi, dan akhirnya menulis thesis. Untuk itu ketrampilan menulis harus terus ditingkatkan. Beres menulis seorang mahasiswa riset akan dinyatakan lulus. Ketiga, manajemen waktu. Mahasiswa riset berbeda dengan mahasiswa course work yang sudah jelas jadwalnya. Pada umumnya mahasiswa riset sudah berumur, sudah berkeluarga, dan kadang harus bekerja. Untuk dapat terkendali dengan baik perlu manajemen waktu, dan komitmen pada rencana yang telah disetujui oleh supervisor. Keempat, bagi yang bahasa ibunya bukan Bhs Inggris, disarankan untuk mencari mitra diskusi yang bersedia baca draft tulisan, sebelum menghadap ke supervisor. Jika teman kita dapat memahami dengan baik, supervisor akan fokus ke isi bukan ke tulisan. Kelima, doa. Apapun yang kita usahakan penentunya adalah Tuhan Yang Maha Esa, Sang Penguasa Alam, Jadika doa sebagai senjata untuk menjalankan studi, semoga Allah SWT memberikan kemudahan.
Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dan diakhiri dengan foto bersama. Dr. Lokman yang mewakili Direktur Pusat NAv6 menyampaikan apresiasinya kepada Prof. Supriyanto, dengan harapan mahasiswa riset di Pusat NAv6 yang mayoritas off campus, kerja penelitian dari negara masing-masing dapat mengambil semangat Prof. Supriyanto sehingga dapat sukses menyelesaikan studinya.