FIK UPNVJ – Kulim, 9 Agustus 2025. Para murid Sanggar Bimbingan Permai Kulim dan Sanggar Bimbingan AMI menunggu kedatangan tamu dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ). Ditemani kakak-kakak yang sementara menjadi Cik Gu mereka, karena sedang mengikuti KKN Internasional, para murid berseragam kuning dan merah itu menampakkan rasa gembira ketika Prof. Supriyanto didampingi Pak Mukhatib datang. Kakak-kakak tersebut ternyata mahasiswa PTIQ yang sedang ikut KKN dan mendedikasikan diri mengajar SB.

Prof. Supriyanto, Dekan FIK UPN Veteran Jakarta, dengan senyum merekah masuk bangunan sederhana yang terletak di Kulim Kedah. Senang rasanya masih ada para relawan TKI yang berjuang untuk memfasilitasi anak-anak Indonesia berpendidikan di negeri jiran Malaysia. Mereka adalah para pekerja migran yang peduli dengan nasib generasi bangsa yang mengikuti orang tua mereka di Malaysia. Anak-anak tersebut tidak dapat bersekolah di sekolah kerajaan Malaysia, dan juga tidak terfasilitasi oleh sekolah Indonesia.

Permai (Pertubuhan Masyarakat Indonesia) menghimpun para TKI untuk bersama-sama memberika bekal ilmu dan wawasan pada anak-anak. Di Malaysia bagian utara, Permai mengelolah sanggar bimbingan yaitu SB Permai Penang dan SB Permai Kulim. Dalam sambutannya mewakili pengelola SB, Pak Khatib menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Dekan FIK UPN “Veteran” Jakarta yang menyempatkan berkunjung di sela-sela kesbiukannya.

Prof Supriyanto diberikan kesempatan untuk memotiviasi anak-anak SB agar terus semangat belajar untuk menggapai cita-citanya. Ketika ditanya cita-cita ternyata masing-masing menyebutkan cita-cita besarnya, ada yang ingin jadi dokter, ada yang menyebut ingin jadi Cik Gu, dan ada juga yang ingin jadi Polis. Prof Supri menasehati agar dapat tercapai cita-citanya, biasakan menggunakan empat kata ajaib yaitu:

  • Terimakasih jika ada orang membantumu
  • Permisi jika kamu ingin menyapa orang lain
  • Maaf jika suatu saat kamu berbuat salah
  • Minta tolong jika membutuhkan pertolongan dari orang lain

Dengan kebiasaan positif, manusia akan dikenal sebagai orang positif dan membuat orang lain menghargainya. Semoga anak-anak pejuang di negeri Jiran dapat memperoleh haknya mendapatkan pendidikan dan akhirnya dapat mencapai cita-citanya.

Share