Serang, 2025 – Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, yang terletak di sebelah barat ibu kota Kabupaten Serang, terus berupaya mengembangkan potensi lokalnya. Dengan luas wilayah mencapai 954.000 meter persegi dan populasi 5.181 jiwa, desa ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, mulai dari hutan rakyat, perkebunan, peternakan, hingga perikanan. Selain itu, sektor ekonomi kreatif juga berkembang pesat, dengan berbagai produk unggulan seperti emping melinjo, kerajinan eceng gondok dan tembikar, budidaya jamur merang, serta produksi tempe, tahu, dan kolang-kaling. Keanekaragaman ini menjadikan Desa Cikolelet sebagai salah satu desa wisata unggulan di Kabupaten Serang.

Kolaborasi Fakultas Ilmu Komputer dan Desa Cikolelet

Sebagai bagian dari pengembangan desa berbasis digital, tim dosen dari Fakultas Ilmu Komputer (FIK) UPN “Veteran” Jakarta melakukan kunjungan ke Desa Cikolelet. Tim yang terdiri dari Ibu Kraugusteeliana, Pak Hamonagan, Bu Ruth, dan Bu Intan bertujuan untuk menindaklanjuti kerja sama antara FIK dan Provinsi Banten, serta melanjutkan riset yang telah dilakukan pada tahun 2024.

Dalam pertemuan dengan Kepala Desa, Sekretaris Desa, operator desa, serta pamong desa lainnya, terungkap bahwa pihak desa memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan kompetensi digital, khususnya dalam pengelolaan website desa dan manajemen homestay. Desa Cikolelet melihat pengembangan website sebagai langkah strategis untuk meningkatkan promosi wisata serta mempermudah penyebaran informasi bagi masyarakat dan wisatawan.

Skema Hibah dan Pelatihan Digital

Tim dosen FIK UPNVJ berencana menjadikan Desa Cikolelet sebagai mitra dalam skema terapan hibah pengabdian kepada masyarakat. Salah satu langkah konkret yang diusulkan adalah pelatihan bagi operator desa mengenai pengelolaan website desa secara profesional. Selain itu, tim juga akan memberikan pendampingan terkait manajemen homestay agar dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan perekonomian desa.

Harapan untuk Masa Depan

Berdasarkan hasil Forum Group Discussion (FGD) yang telah dilaksanakan, Tim PKM dan Penelitian yang dipimpin oleh Ibu Kraugusteeliana dan Ibu Intan Hesti saat ini tengah menyusun proposal hibah internal. Harapannya, proposal ini dapat memperoleh pendanaan sehingga program pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM di Desa Cikolelet dapat terealisasi dan berkelanjutan.

Kerjasama ini diharapkan mampu memberikan manfaat besar bagi Desa Cikolelet dalam meningkatkan daya saing wisata berbasis digital, sekaligus memperkuat sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam membangun desa berbasis teknologi. Dengan dukungan dari berbagai pihak, inovasi ini dapat menjadi model bagi desa wisata lainnya di Indonesia. Amin. (Gst)

Share